Assalamu'alaikum . . . :)
Apa kabar sobat blogger? Anda tahu kalau masa-masa kuliah pasti mengalami pembuatan proposal penelitian. Kini saya tidak akan bertele-tele akan berbagi pada Anda tentang materi metode penelitian (metopen) yaitu Bagaimana sistematika penulisan proposal penelitian untuk skripsi mahasiawa secara umum terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut :
1. Judul
Judul merupakan hal yang pertama kelihatan dan yang sering ditanyakan oleh seseorang, misalnya: Apa judul penelitian Saudara? BAHASA INDONESIA | Panduan Proposal Penelitian 7 Dalam memilih dan menetapkan judul suatu penelitian,
Mardalis (1999) menyarankan tentang hal yang perlu diperhatikan, sebagai berikut:
a. Judul sebaiknya yang menarik minat peneliti
b. Judul yang dipilih mampu untuk dilaksanakan peneliti
c. Judul hendaknya mengandung kegunaan praktis dan penting untuk diteliti
d. Judul yang dipilih hendaknya cukup data tersedia
e. Hindari terjadinya duplikasi judul dengan judul lain.
Hal yang perlu dipertimbangkan agar judul suatu usulan penelitian memenuhi syarat sebagai judul yang tepat dan baik, yaitu:
|||Judul dalam ungkapan pernyataan, bukan pertanyaan |||
a. Cukup jelas dan singkat serta tepat.
b. Berisi variabel-variabel yang akan diteliti.
c. Judul menggambarkan keseluruhan isi dan kegiatan penelitian yang dilakukan.
2. Pendahuluan
Dalam suatu majalah atau internet sering kali kita menemukan sebuah tulisan dan sering kali kita berpikir Apa ini?
Kenapa saya membaca ini?
Apa yang kamu inginkan dari saya?
Kurang lebihnya jawaban yang harus Anda lakukan dalam membuat sebuah pendahuluan skripsi, tesis, atau disertasi atau juga yang masih berupa proposal.
a. Set the context – lengkapi dengan informasi-informasi yang umum seputar ide pokok sehingga mampu mengondisikan pembaca mendapatkan rasa dari apa yang kita bahas, serta dari pembacaan informasi tersebut ciptakan mereka mendukung apa yang sedang Anda teliti.
b. State why the main idea is important – Tuliskan dengan membayangkan pembaca pendahuluan penelitian Anda peduli terhadap apa yang Anda teliti dan menanti kelanjutan dari penelitian Anda.
c. State your thesis/claim – karang barang satu atau dua kalimat yang menyatakan posisi atau kedudukan Anda menghadapi masalah yang menjadi topik dalam penelitian Anda.
Kadangkala dalam penelitian dijumpai penulisan definisi istilah atau definisi operasional yang bertujuan untuk menggiring pembaca dapat memahami situasi yang kita ciptakan. Kemudian dilanjutkan dengan menuliskan tingkat kepentingan apa yang menjadi topik penelitian. Ditutup dengan batasan-batasan yang menjadi ruang lingkup dalam penelitian serta action apa saja yang diberikan dalam penelitian tersebut. Struktur pendahuluan sendiri dapat dilihat pada jenis-jenis proposal yang saya sebutkan pada bagian lain. Silahkan dilihat pada struktur proposal penelitian lapangan (kualitatif/kuantitatif), kajian pustaka maupun penelitian pengembangan. Bagian pendahuluan ini mengemukakan tentang latar belakang masalah dan urgensi mengapa penelitian tersebut perlu dilakukan. Hal itu dapat dikemas dalam beberapa bagian seperti :
a. Latar belakang
Kegiatan dilakukan untuk menjawab keingintahuan untuk mengungkapkan suatu kreativitas/gejala/konsep/dugaan atau menerapkannya untuk suatu tujuan. Dalam penuilsan latar belakang juga harus dikemukakan hal-hal yang mendorong atau argumentasi pentingnya dilakukan kegiatan yang diusulkan. Uraikan proses dalam mengidentifikasi masalah yang akan dicari solusinya. Penelitian dilakukan untuk menjawab permasalahan. Dengan demikian maka masalah atau latar belakang masalah merupakan penentu apakah suatu penelitian layak dikerjakan atau tidak. Pada “latar belakang masalah” ditunjukkan adanya masalah yang (akan) diteliti. Latar belakang ini harus ditampilkan secara kuat, maka kita harus mengemukakan data dan fakta sebagai alasan, dengan mengurangi argumentasi pribadi sedikit mungkin.
Pada latar belakang ini peneliti harus dapat menjelaskan bahwa keinginan untuk meneliti masalah tersebut timbul, karena peneliti melihat adanya kesenjangan atau jurang perbedaan antara hal yang seharusnya atau idealnya dengan kenyataan yang ditemui di lapangan. Pada latar belakang ini harus diketahui dengan jelas bahwa masalah yang diajukan betul-betul dirasakan perlunya. Agar pada latar belakang ini dapat diajukan argumentasi yang kuat serta didukung oleh fakta dan data, maka peneliti perlu melakukan studii pendahuluan ataupun studi pustaka. Menurut Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (1991) pada latar belakang berisi perumusan masalah, yang memuat penjelasan mengenai alasan mengapa masalah yang dikemukakan dalam usulan penelitian itu dipandang menarik, penting, dan perlu diteliti. Selain itu juga diuraikan kedudukan masalah yang akan diteliti dalam lingkup permasalahan yang lebih luas. Direktorat Pembinaan Akademik dan Kemahasiswaan (2002) menyatakan bahwa pada perumusan masalah yang mencakup latar belakang tentang alasan mengangkat masalah tersebut dan ada penjelasan tentang makna paling penting serta menariknya masalah tersebut untuk ditelaah.
b. Batasan dan rumusan masalah
Rumuskan dengan jelas permasalahan yang ingin diteliti atau dipecahkan. Uraikan pendekatan dan konsep untuk menjawab masalah yang diteliti, hipotesis yang akan diuji, dugaan yang akan dibuktikan, masalah yang akan dicari penyelesaiannya. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan kegiatan penelitian. Uraian perumusan masalah tidak harus dalam bentuk pertanyaan.
c. Tujuan dan manfaat penelitian
Berikan pernyataan singkat mengenai tujuan kegiatan penelitian. Kegiatan penelitian dapat bertujuan untuk menjajagi, menguraikan, menerangkan, membuktikan atau menerapkan suatu gejala, konsep atau dugaan, atau membuat suatu model. Rumuskan tujuan yang akan dicapai secara spesifik yang merupakan kondisi baru yang diharapkan terwujud setelah kegiatan penelitian selesai. Rumusan tujuan hendaknya jelas dan dapat diukur.
3. Landasan Teori
Menurut Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (1991) landasan teori dijabarkan dari tinjauan pustaka dan disusun sendiri oleh mahasiswa sebagai tuntunan untuk memecahkan masalah peneliian dan untuk merumuskan hipotesis. Landasan Teori dapat berbentuk uraian kualitatif, model matematis, atau persamaan-persamaan yang langsung berkaitan dengan bidang ilmu yang diteliti. Bagian ini terdiri dari:
a. Uraian teori
b. Kerangka konseptual
c. Hipotesis (untuk penelitian tertentu boleh tidak menggunakan hipotesis)
4. Metodologi Penelitian
Bagian ini menyajikan penjelasan antara lain meliputi :
a. Variabel penelitian
b. Tempat dan waktu penelitian
c. Sumber data atau populasi dan sampel
d. Alat pengumpul data (sebaiknya dilengkapi dengan kisi-kisi atau indikator)
e. Teknik analisis data yang digunakan.
Beberapa prinsip metodologi oleh beberapa ahli, diantaranya:
a. Rene Descartes
Dalam karyanya Discourse On Methoda, dikemukakan 6 (enam) prinsip metodologi yaitu:
_ Membicarakan masalah ilmu pengetahuan diawali dengan menyebutkan akal sehat (common sense) yang pada umumnya dimiliki oleh semua orang. Akal sehat menurut Descartes ada yang kurang, adapula yang lebih banyak memilikinya, namun yang terpenting adalah penerapannya dalam aktivitas ilmiah.
_ Menjelaskan kaidah-kaidah pokok tentang metode yang akan dipergunakan dalam aktivitas ilmiah maupun penelitian. Descartes mengajukan 4 (empat) langkah atau aturan yang dapat mendukung metode yang dimaksud yaitu:
(1) Jangan pernah menerima baik apa saja sebagai yang benar, jika anda tidak mempunyai pengetahuan yang jelas mengenai kebenarannya. Artinya, dengancermat hindari kesimpulankesimpulan dan pra konsepsi yang terburu-buru dan jangan memasukkan apapun ke dalam pertimbangan anda lebih dari pada yang terpapar dengan begitu jelas sehingga tidak perlu diragukan lagi,
(2) Pecahkanlah setiap kesulitan anda menjadi sebanyak mungkin bagian dan sebanyak yang dapat dilakukan untuk mempermudah penyelesaiannya secara lebih baik.
(3) Arahkan pemikiran anda secara jernih dan tertib, mulai dari objek yang paling sederhana dan paling mudah diketahui, lalu meningkat sedikit demi sedikit, setahap demi setahap ke pengetahuan yang paling kompleks, dan dengan mengandaikan sesuatu urutan bahkan diantara objek yang sebelum itu tidak mempunyai ketertiban baru.
(4) Buatlah penomoran untuk seluruh permasalahan selengkap mungkin, dan adakan tinjauan ulang secara menyeluruh sehingga anda dapat merasa pasti tidak suatu pun yang ketinggalan.
(5)Langkah yang digambarkan Descartes ini menggambarkan suatu sikap skeptis metodis dalam memperoleh kebenaran yang pasti.
_ Menyebutkan beberapa kaidah moral yang menjadi landasan bagi penerapan metode sebagai berikut:
(1) Mematuhi undang-undang dan adat istiadat negeri, sambil berpegang pada agama yang diajarkan sejak masa kanak-kanak.
(2) Bertindak tegas dan mantap, baik pada pendapat yang paling meyakinkan maupun yang paling meragukan.
(3) Berusaha lebih mengubah diri sendiri dari pada merombak tatanan dunia.
_ Menegaskan pengabdian pada kebenaran yang acap kali terkecoh oleh indera. Kita memang dapat membayangkan diri kita tidak berubah namun kita tidak dapat membayangkan diri kita tidak bereksistensi, karena terbukti kita dapat menyangsikan kebenaran pendapat lain. Oleh karena itu, kita dapat saja meragukan segala sesuatu, namun kita tidak mungkin meragukan kita sendiri yang sedang dalam keadaan ragu-ragu.
_ Menegaskan perihal dualisme dalam diri manusia yang terdiri atas dua substansi yaitu RESCOGITANS (jiwa bernalar) dan RES-EXTENSA (jasmani yang meluas). Tubuh (Res-Extensa) diibaratkan dengan mesin yang tentunya karena ciptaan Tuhan, maka tertata lebih baik. Atas ketergantungan antara dua kodrat ialah jiwa bernalar dan kodrat jasmani. Jiwa secara kodrat tidak mungkin mati bersama dengan tubuh. Jiwa manusia itu abadi.
b. Alfred Julesayer
Dalam karyanya yang berjudul Language, Truth and Logic yang terkait dengan prinsip metodologi adalah prinsip verifikasi.
semoga bermanfaAt untuk Anda, trim's... :)
Read More →
Sistematika Penulisan Proposal Penelitian | Metopen